NAMA : FENY EKA PUTRI
NPM : 1103062
KELAS: 3B/TI
1. Terminologi Data Warehouse
Dependent dan Independen data Mart
Langkah-langkah dalam Menerapkan Data Mart
Merancang
Membangun
Mengisi
Mengakses
3. Terminologi Data Mining
Istilah data mining sudah berkembang jauh dalam mengadaptasi setiap bentuk analisa data. Pada dasarnya data mining berhubungan dengan analisa data dan penggunaan teknik-teknik perangkat lunak untuk mencari pola dan keteraturan dalam himpunan data yang sifatnya tersembunyi.
1. Basis Data Relational
2. Ekstraksi Data
3. Transformasi Data
4. Pembersihan Data
5. Bentuk Standar
6. Reduksi Data
7. Menjalankan Algoritma
4. Terminolgi Data OLAP (On-line Analytical Processing)
5. Terminologi Data MOLAP (Multi Dimensional OLAP) Server
Read More
NPM : 1103062
KELAS: 3B/TI
1. Terminologi Data Warehouse
Data Warehouse (yang
secara harafiah berarti gudang data) adalah kumpulan seluruh data yang dimiliki
oleh perusahaan yang didesain untuk melakukan analisis dan pelaporan,
dan bukan untuk pemrosesan transaksi. Jadi, dalam istilah yang
lebih sederhana, data warehouse adalah basis data yang
ditujukan untuk analisis, pelaporan, dan terkadang juga untuk penambangan
pengetahuan (knowledge mining).
Menurut Vidette Poe, data warehouse merupakan
database yang bersifat analisis dan read onlyyang digunakan sebagai
fondasi dari sistem penunjang keputusan.
Menurut Paul Lane, data
warehouse merupakan database relasional yang didesain lebih kepada query dan
analisa dari pada proses transaksi, biasanya mengandung history data
dari proses transaksi dan bisa juga data dari sumber lainnya. Data
warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja transaksi
dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi data dari berbagai macam
sumber.
Dari definisi-definisi yang dijelaskan tadi, dapat
disimpulkan data warehouse adalah database yang saling
bereaksi yang dapat digunakan untuk query dan analisisis,
bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant,tidak berubah yang
digunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
Ada
beberapa ahli yang menyampaikan tentang pengertian Data Warehouse, yaitu :
1. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehouse
adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi
subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam
mendukung proses pengambilan keputusan management
2. Menurut Vidette Poe, data warehouse merupakan database
yang bersifat analisis dan read only yang digunakan sebagai fondasi dari sistem
penunjang keputusan.
3.Menurut Paul Lane, data warehouse merupakan database
relasional yang didesain lebih kepada query dan analisa dari pada proses
transaksi, biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga
data dari sumber lainnya. Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari
beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi data
dari berbagai macam sumber.
Istilah-istilah
yang berkaitan dengan data warehouse :
- Data Mart :Adalah suatu bagian pada data warehouse yang mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan.
- On-Line Analytical Processing(OLAP): Merupakan suatu pemrosesan database yang menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat menampilkan berbagai macam bentuk laporan, analisis, query dari data yang berukuran besar.
- On-Line Transaction Processing(OLTP) :Merupakan suatu pemrosesan yang menyimpan data mengenai kegiatan operasional transaksi sehari-hari.
- Dimension Table :Tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan data detail yang dapat dilaporkan. Seperti laporan laba pada tabel fakta dapat dilaporkan sebagai dimensi waktu(yang berupa perbulan, perkwartal dan pertahun).
- Fact Table : Merupakan tabel yang umumnya mengandung angka dan data history dimana key (kunci) yang dihasilkan sangat unik, karena key tersebut terdiri dari foreign key(kunci asing) yang merupakan primary key (kunci utama) dari beberapa dimension table yang berhubungan.
- DSS :Merupkan sistem yang menyediakan informasi kepada pengguna yang menjelaskan bagaimana sistem ini dapat menganalisa situasi dan mendukung suatu keputusan yang baik.
keuntungan data
warehouse adalah sebagai berikut :
- Data diorganisir dengan baik
untuk query analisis dan sebagai bahan untuk pemrosesan transaksi.
- Perbedaan diantara struktur
data yang heterogen pada beberapa sumber yang terpisah dapat diatasi.
- Aturan untuk transformasi data
diterapkan untuk memvalidasi dan mengkonsolidasi data apabila data
dipindahkan dari database OLTP ke data warehouse.
- Masalah keamanan dan kinerja bisa dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem produksi.
2. Terminologi Data Mart
Data mart adalah repositori dari data dikumpulkan dari
Database yang selanjutnya dapat melayani tujuan dari suatu kepentingan tertentu
atau kelompok tertentu. Dalam pengembangan perangkat lunak produk, Data mart
membantu dalam memenuhi tuntutan spesifik dari kelompok pengguna dalam hal
konten, akses analisis, dan presentasi secara keseluruhan. Sebuah data mart adalah bentuk sederhana dari
sebuah gudang data yang difokuskan pada subjek tunggal (atau area fungsional),
seperti Penjualan, Keuangan, atau Marketing. Data mart sering dibangun dan
dikendalikan oleh satu departemen dalam sebuah organisasi. Mengingat subjek
tunggal fokus mereka, data mart biasanya menggambar data dari hanya beberapa
sumber. Sumber bisa sistem operasional internal, data warehouse pusat, atau
data eksternal.
Dependent dan Independen data Mart
Ada dua tipe dasar dari data mart: dependen
dan independen. Kategorisasi ini didasarkan terutama pada sumber data yang feed
data mart. Dependent data mart menarik data dari data warehouse pusat yang
telah dibuat. Independent data mart, sebaliknya, adalah sistem mandiri yang
dibangun dengan menarik data secara langsung dari sumber eksternal operasional
atau data, atau keduanya.
Perbedaan utama antara data mart independen
dan dependen adalah bagaimana Anda mengisi data mart, yaitu, bagaimana Anda
mendapatkan data dari sumber-sumber dan masuk ke data mart. Langkah ini, yang
disebut Ekstraksi-Transformasi-Loading (ETL) proses, melibatkan memindahkan
data dari sistem operasional, penyaringan, dan memuatnya ke dalam data mart.
Dengan data mart tergantung, proses ini agak
disederhanakan karena diformat dan diringkas (bersih) data telah dimasukkan ke
dalam gudang data sentral. Proses ETL untuk data mart tergantung sebagian besar
merupakan proses mengidentifikasi subset yang tepat dari data yang relevan
dengan subjek data yang dipilih mart dan bergerak salinan itu, mungkin dalam
bentuk diringkas.
Dengan mart data independen, namun Anda harus
berurusan dengan semua aspek dari proses ETL, sebanyak yang Anda lakukan dengan
data warehouse pusat. Jumlah sumber cenderung lebih sedikit dan jumlah data
yang terkait dengan data mart kurang dari gudang, mengingat fokus Anda pada
subjek tunggal.
Motivasi di balik penciptaan kedua jenis data
mart juga biasanya berbeda. Dependent Data mart biasanya dibangun untuk
mencapai peningkatan kinerja dan ketersediaan, kontrol yang lebih baik, dan
biaya telekomunikasi yang lebih rendah akibat akses data lokal yang relevan
dengan departemen tertentu. Penciptaan mart data independen sering didorong
oleh kebutuhan untuk memiliki solusi dalam waktu yang lebih singkat. Langkah-langkah dalam Menerapkan Data Mart
Merancang
Langkah desain pertama dalam proses data mart.
Langkah ini mencakup semua tugas dari memulai permintaan untuk mart data
melalui pengumpulan informasi tentang persyaratan, dan mengembangkan desain
logis dan fisik dari data mart. Langkah desain melibatkan tugas-tugas berikut:
·
Mengumpulkan persyaratan bisnis dan
teknis
·
Mengidentifikasi sumber data
·
Memilih bagian yang tepat dari data
yang
·
Merancang struktur logis dan fisik
dari data mart
Membangun
Langkah ini termasuk membuat database fisik
dan struktur logis terkait dengan data mart untuk menyediakan akses cepat dan
efisien untuk data. Langkah ini melibatkan tugas-tugas berikut:
·
Membuat database fisik dan struktur
penyimpanan, seperti tablespace, terkait dengan data mart
·
Menciptakan obyek skema, seperti tabel
dan indeks didefinisikan dalam langkah desain
·
Menentukan cara terbaik untuk mengatur
meja dan struktur akses
Mengisi
Langkah mengisi mencakup semua tugas yang
berhubungan dengan mendapatkan data dari sumber, membersihkannya, memodifikasi
ke format yang tepat dan tingkat detail, dan bergerak ke dalam data mart. Lebih
formal menyatakan, langkah mengisi melibatkan tugas-tugas berikut:
·
Pemetaan sumber data untuk menargetkan
struktur data
·
Penggalian data
·
Pembersihan dan mengubah data
·
Memasukkan data ke dalam data mart
·
Membuat dan menyimpan metadata
Mengakses
Langkah mengakses melibatkan menempatkan data
untuk menggunakan: query data, menganalisanya, membuat laporan, grafik, dan
grafik, dan penerbitan ini. Biasanya, pengguna akhir menggunakan alat front-end
grafis untuk mengajukan pertanyaan ke database dan menampilkan hasil query.
Langkah mengakses mengharuskan Anda melakukan tugas berikut:
. Mengatur lapisan perantara untuk alat
front-end untuk digunakan. Lapisan, metalayer, menterjemahkan struktur database
dan nama objek ke dalam istilah bisnis, sehingga pengguna akhir dapat
berinteraksi dengan data mart menggunakan istilah yang berhubungan dengan
fungsi bisnis.
· Memelihara dan mengelola antarmuka
bisnis.
· Mengatur dan mengelola struktur
database, seperti tabel diringkas, yang membantu pertanyaan disampaikan melalui
alat front-end mengeksekusi dengan cepat dan efisien.
Karakteristik
Data Mart
1. Data mart memfokuskan hanya pada kebutuhan-kebutuhan
pemakai yang terkait dalam sebuah departemen atau fungsi bisnis.
2. Data mart biasanya tidak mengandung data operasional
yang rinci seperti pada data warehouse.
3. Data mart hanya mengandung sedikit informasi
dibandingkan dengan data warehouse. Data mart lebih mudah dipahami.
Keutungan
dan Kelemahan Data Mart :
Keuntungan Data Mart, sebagai berikut:
1. Akses mudah ke data yang sering digunakan
2. Penciptaan pandang kolektif untuk sekelompok pengguna
3. Peningkatan respon-time dari pengguna akhir
4. Fleksibel dan mudah cara pembuatan
5. Lebih hemat biaya daripada Data warehouse
6. Definisi pengguna lebih jelas dari sebuah gudang data.
Kelemahan Data Mart, sebagai berikut :
1. Tidak bisa sepenuhnya menilai kinerja LAN berbasis
sistem manajemen database sementara port dari satu lingkungan yang lain.
2. Dapat mendukung kelompok-kelompok pengguna kecil atau
sederhana sumber data, yang tidak ideal untuk aplikasi perangkat lunak
didistribusikan dan pengembangan skala besar Perusahaan-lebar sistem manajemen
database
3. Terminologi Data Mining
Istilah data mining sudah berkembang jauh dalam mengadaptasi setiap bentuk analisa data. Pada dasarnya data mining berhubungan dengan analisa data dan penggunaan teknik-teknik perangkat lunak untuk mencari pola dan keteraturan dalam himpunan data yang sifatnya tersembunyi.
Data mining diartikan sebagai suatu proses ekstraksi
informasi berguna dan potensial dari sekumpulan data yang terdapat secara
implisit dalam suatu basis data. Banyak istilah lain dari data mining yang
dikenal luas seperti knowledge mining from databases, knowledge extraction,
data archeology, data dredging, data analysis dan lain sebagainya [AGR-93].
Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa
informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basisdata
dengan melakukan penggalian pola pola dari data dengan tujuan untuk
memanipulasi data menjadi informasi yang lebih berharga yang diperoleh dengan
cara mengekstrasi dan mengenali pola yang penting atau menarik dari data yang
terdapat dalam basis data.
> Kegunaan, Kepastian dan Keakuratan Hasil
Informasi yang diperoleh harus
secara akurat menggambarkan isi basis data dan berguna untuk aplikasi terkait.
Kekurangsempurnaan yang ada haruslah dapat diekspresikan dengan suatu ukuran
yang pasti dalam bentuk aturan-aturan kuantitif dan perkiraan-perkiraan yang
masuk akal. Noise dan data-data yang tidak diperlukan harus ditangani dengan
rapi dalam sistem data mining. Hal ini juga akan memotivasi suatu studi
sistematik untuk mengukur kualitas dari informasi yang dihasilkan, termasuk
seberapa menariknya dan tingkat kepercayaannya yang dapat diukur secara
statistik, analitis dan menggunakan model simulasi.
> Tahapan Dalam Data Mining1. Basis Data Relational
2. Ekstraksi Data
3. Transformasi Data
4. Pembersihan Data
5. Bentuk Standar
6. Reduksi Data
7. Menjalankan Algoritma
4. Terminolgi Data OLAP (On-line Analytical Processing)
Dengan adanya data warehouse,semua informasi baik
detail maupun hasil summary yang dibutuhkan dalam proses analisa mudah didapat. OLAP Merupakan suatu pemrosesan database yang
menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat menampilkan berbagai macam
bentuk laporan, analisis, query dari data yang berukuran besar. OLAP mendayagunakan konsep data multi dimensi dan
memungkinkan para pemakai menganalisa data sampai mendetail, tanpa mengetikkan
satupun perintah SQL. Hal ini dimungkinkan karena pada konsep multi dimensi,
maka data yang berupa fakta yang sama bisa dilihat dengan menggunakan fungsi
yang berbeda. Fasilitas lain yang ada pada sofware OLAP adalah fasilitas
rool-up dan drill-down. Drill-down adalah kemampuan untuk melihat detail dari
suatu informasi dan roll-up adalah kebalikannya.
Online Analytical
Processing (OLAP) menawarkan metode analisis data secara kompleks dan
terkustomisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi oleh para
analis maupun eksekutif. Data yang dikelola oleh OLAP berasal dari data
warehouse. Pengguna OLAP umumnya memanfaatkan OLAP dengan pola analisis seperti
berikut ini :
- Meringkas dan mengumpulkan sejumlah
besar data
- Melakukan filtering,
pengurutan, dan memberikan peringkat (rangking)
- Membandingkan beberapa set dari
data
- Membuat sketsa/bagan/diagram
- Menganalisis dan menemukan pola
dari data
- Menganalisis kecenderungan data
Keuntungan OLAP
• Meningkatkan produktifitas pema- kai akhir bisnis, pengembang IT, dan
keseluruhan organisasi. Peng-awasan yang lebih dan akses tepat waktu terhadap
informasi strategis dapat membuat pengambilan kepu-tusan lebih efektif.
• Mengurangi “backlog” pengembang an aplikasi bagi staf IT dengan
membuat pemakai akhir dapat me-rubah schema
dan membangun model sendiri.
• Penyimpanan pengawasan organisasi melalui integritas data koorporasi
sebagai aplikasi OLAP tergantung pada
data warehouse dan sistem OLTP untuk memper-baharui sumber tingkatan data
mereka.
•
Mengurangi aktifitas query dan lalu lintas jaringan pada sistem OLTP
atau pada data warehouse
• Meningkatkan hasil dan keuntung-an secara potensial dengan meng-izinkan
organisasi untuk merespon permintaan pasar lebih cepat
Penyajian Data Multidimensi
• Server basis data OLAP menggunakan struktur multidimensi untuk
menyimpan data dan hubung an antar data. Struktur multidimensi data dapat digambarkan
seperti ku- bus data, dan kubus di dalam ku- bus data. Setiap sisi kubus adalah
sebuah dimensi.
•
Data multidimensi adalah data yang dapat dimodelkan sebagai atribut
dimensi dan atribut ukuran
• Contoh atribut dimensi adalah nama barang dan warna barang, contoh
atribut ukuran adalah jumlah barang
Server basis
data OLAP multi dimensi mendukung operasi analitikal, seperti :
•
Konsolidasi
melibatkan pengelompokkan data seperti
ekspresi roll-up sederhana atau kompleks yang melibatkan hubungan antar
data.
Contoh : kantor-kantor cabang dikelompokkan
menurut kota, dan kota dikelompokkan berdasarkan negara
•
drill-down :
kebalikan dari konsolidasi, menampilkan data secara rinci yang berisikan
penggabungan data.
•
slicing &
dicing (atau dikenal dengan istilah pivoting) :
menerangkan kemampuan untuk
melihat data dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Peralatan OLAP
Aturan-aturan
Codd untuk peralatan OLAP :
- Multi-dimensional
conceptual view
- Transparency
- Accessibility
- Consistent reporting
performance
- Client-server
architecture
- Generic dimensionality
- Dynamic sparse matrix
handling
- Multi user support
- Unrestricted cross
dimensional operations
- Intuitive data
manipulaiton
- Flexible reporting
- Unlimited dimensions
& aggregation levels
Kategori Peralatan OLAP
• Peralatan OLAP
dikategorikan sesuai dengan arsitektur basis data yang digunakan (menyediakan
da ta untuk kebutuhan OLAP).
•
3 kategori utama peralatan
OLAP (Berson & Smith, 1997) :
a.
Multi-dimensional OLAP (MOLAP atau MD-OLAP)
b.
Relational OLAP (ROLAP), disebut juga
multi-relational OLAP
c. Managed
Query Environment (MQE), disebut juga hybrid
OLAP (HOLAP)
MOLAP adalah tipe OLAP
yang memiliki storage sendiri, yang isinya merupakan precomputed agregasi data
- sum, count, min, max, dan sebagainya - yang terlibat pada berbagai level
detil. Storage ini berupa format yang hanya dikenali oleh MOLAP server tersebut
dan telah khusus dioptimalkan untuk penggunaan oleh aplikasi tersebut.
Gambar di bawah ini
adalah ilustrasi sebuah pivot view yang berasal dari MOLAP server.
Fragmen-fragmen table, yaitu data olahan (precomputed aggregate)
penyusun pivot tadi tampak di samping kanan gambar
Cara kerja MOLAP
secara umum dibagi ke dalam dua tahap sebagai berikut :
- Tahap konstruksi dan populasi data, pada tahap ini sumber data akan dibaca, dilakukan perhitungan agegrasi (summary group) pada berbagai level dimensi, dan hasilnya akan disimpan di storage MOLAP. Jika objek data diperumpamakan dengan table, maka untuk satu cube akan banyak fragmen table yang isinya adalah detil agregasi dari level tertentu
- Tahap query atau layanan
permintaan data analisis, pada tahap ini OLAP Server akan melayani
permintaan query dari client dan membaca data dari storage MOLAP. Table
yang akan dibaca adalah suatu fragmen yang akan disesuaikan dengan
permintaan dari client. Pada fase query ini, jika OLAP Server terputus
dengan data source tidak apa-apa karena sudah tidak ada kaitannya.
Ilustrasi Pivot di MOLAP dan Fragmen
Table Penyusunnya
Keuntungan
dari MOLAP ini yang paling jelas adalah performa kecepatan akses yang sangat
baik. Namun kelemahannya adalah jika kombinasi agregasi data yang dihasilkan
untuk semua level, maka ukuran penyimpanan akan bisa lebih besar daripada
sumbernya sendiri. Atas alasan inilah biasanya MOLAP memiliki batasan sendiri
untuk jumlah row dan kombinasi level agregasi yang diijinkan.
Jadi
bagaimana kelemahan ini ? Padahal MOLAP adalah pilihan yang ideal jika
mempertimbangkan performa sebagai prioritas penggunaan system ? HOLAP
adalah jawabannya !
6. Terminologi Data ROLAP (Relational OLAP)
ROLAP
adalah tipe OLAP yang bergantung kepada database relasional atau RDBMS
(Relational Database Management System) sebagai media penyimpanan (storage)
data yang akan diolah. Dengan strategi tersebut maka OLAP Server terhindar dari
masalah pengelolaan data storage dan hanya menerjemahkan proses query analysis
(MDX) ke relational query (SQL). Otomatis proses optimasi ROLAP akan sangat
ditentukan di sisi produk RDBMS yang digunakan misalkan dari sisi penanganan
jumlah data dan strategi indexing.
Cara kerja ROLAP
secara umum adalah sebagai berikut :
- OLAP client mengirimkan query
analisis ke OLAP Server.
- OLAP server akan melakukan pemeriksaan
di cache apakah sudah bisa melayani permintaan query dari client
tersebut, jika sudah akan dikirimkan.
- Jika pada cache belum
terdapat data diminta, akan dilakukan query SQL ke data mart dan hasil
eksekusinya disimpan di cache dan dikirimkan kepada client.
- Demikian seterusnya.
- Cache akan disimpan selama
periode waktu tertentu dan akan dibersihkan total jika server dimatikan.
Gambar di bawah ini
adalah contoh tampilan web dari Mondrian / Pentaho Analysis yang
merupakan ROLAP (bagian atas gambar). Tiap level data yang dianalisis akan
dikonstruksi menjadi SQL yang terlihat pada bagian bawah gambar
Keuntungan dari ROLAP ini adalah tidak
memerlukan storage tambahan. Namun kelemahannya adalah
jika data untuk suatu cube sangat besar (masif) maka performa pengambilan
data akan cukup buruk.
7. Terminologi Data HOLAP (Hybrid OLAP)
HOLAP hadir untuk
mengatasi kelemahan dari ROLAP dan MOLAP, kelemahan tersebut adalah :
- Performa ROLAP tidak begitu
baik karena agregasi selalu dilakukan ulang apabila cache sudah expired.
- Keterbatasan storage dari
MOLAP jika digunakan untuk menyimpan kombinasi agregasi pada semua level.
Jadi
HOLAP merupakan kombinasi atau "jalan tengah" antara keduanya dimana
HOLAP akan menyimpan data precomputed aggregate pada media penyimpanan (storage)
HOLAP sendiri.
Yang disimpan pada storage
HOLAP adalah data untuk beberapa level teratas atau high level view.
Sedangkan untuk level yang lebih rendah atau lebih rinci akan disimpan di
database relasional. Ilustrasi dari penjelasan tersebut bisa dilihat pada
gambar di bawah ini
Ilustrasi Pivot di HOLAP dan Media
Penyimpanannya
8. Business Intelligence
Istilah Business
Intelligence pertama kali didengungkan pada tahun 1989 oleh Howard Dresner. Dia
menggambarkan istilah tersebut sebagai seperangkat konsep dan metode yang
berguna untuk meningkatkan pembuatan keputusan dengan bantuan sistem yang
berbasiskan fakta atau realita yang terjadi. Menurut tim studi Busines
Intelligence pada Departemen Keuangan Indonesia menyatakan, Business
Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah
data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data
transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini
melakukan analisis data-data di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian
menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan
organisasi(Indonesia, 2007).
Menurut Nadia Branon,
Business Intelligence merupakan kategori yang umum digunakan untuk aplikasi dan
teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses
pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar dapat
mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat.
Dari definisi itu,
dapat dikatakan bahwa Business Intelligence merupakan suatu sistem pendukung
keputusan yang berdasarkan pada data-data fakta kinerja perusahaan. Business
Intelligence berguna untuk mengefisienkan finansial, manusia, material serta
beberapa sumber daya lainya.
Business Intelligence (BI) merupakan sebuah
proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan
mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse. Selanjutnya data di data warehouse
diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining,
sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data. Hasil
penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan kepada end user yang biasanya
merupakan pengambil keputusan bisnis. Dengan demikian manajemen dapat mengambil
keputusan berdasarkan fakta-fakta aktual, dan tidak hanya mengandalkan intuisi
dan pengalaman kuantitatif saja.
Business
Intelligence Software (BI) secara singkat juga dikenal sebagai dashboard. Ini
karena secara umum BI berfungsi seperti halnya dashboard pada kendaraan. BI
memberikan metrik (ukuran-ukuran) yang menentukan performa kendaraan
(organisasi). BI juga memberikan informasi kondisi internal, seperti halnya
suhu pada kendaraan. Dan BI juga memberikan sinyal-sinyal pada pengemudi bila
terjadi kesalahan pada kendaraan, seperti bila bensin akan habis pada
kendaraan.
Contoh
Masalah dalam Bisnis Intelligence
Berbagai macam contoh Masalah yang bisa
diatasi hanya dengan menggunakan Bisnis Intelligence antara lain sebagai
berikut:
1. Manager Promosi ingin menganalisis
pengaruh tiap jenis media iklan di koran, majalah, dan TV terhadap penjualan
produk.
2. Manager HRD dapat menganalisis
pengaruh kenaikan gaji terhadap peningkatan produktivitas pekerja di lantai
pabrik.
3. Manajer Penjualan ingin mengetahui
pengaruh musim dan kepadatan pendudukterhadap penjualan es krim di tiap daerah
Komponen-Komponen
Business intelligence
1.
Data Operasional
· Customer
· Inventory
· Credit
· Sales
· Operational
· External
2.
ETL
3.
Data Warehouse
4.
Data Mining
5.
OLAP (On-Line Analytical Processing)
6.
OLTP (On-Line Transaction Processing)
Manfaat dan Keuntungan dalam mengimplementasikan Business Intelligence:
1. Meningkatkan Profit
Mengapa dapat meningkatkan profit? Bagi perusahaan
atau organisasi yang mengimplementasikan Business Intelligence,
dapat membantu pebisnis dalam mengevaluasi para pelanggannya. Dengan Business
Intelligence, perusahaan dapat mengetahui pelanggannya, berapa pelanggan
yang kita punyai, apakah pelanggan dapat menghasilkan keuntungan secara jangka
panjang atau pelanggan tersebut hanya menguntungkan dalam jangka pendek saja.
Dengan Business Intelligence pebisnis memanfaatkan keuntungan
ini, pebisnis dapat meningkatkan layanannya untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan
dari pelanggan. Maka dengan demikian pelanggan pun akan puas akan pelayanan
yang diberikan dan menjadikan nilai lebih bagi perusahaan yang
mengimplementasikan Business Intelligence, secara otomatis juga
profit perusahaan semakin meningkat.
2. Menurunkan Biaya
Dalam mengimplementasikan Business
Intelligence dalam suatu perusahaan atau organisasi, secara tidak
langsung akan menurunkan beberapa biaya yang juga menjadi beban bagi organisasi
tersebut. Seperti menurunkan biaya operasional yang berlebih, biaya pencarian
pelanggan baru, karena dengan Business Intelligence perusahaan
dapat mengetahui informasi pelanggan lama yang berpotensial dalam perusahaan,
cukup meningkatkan pelayanan kepada tersebut, dibandingkan kita harus
mengeluarkan biaya untuk pelanggan baru yang kita belum mengenal potensi
pelanggan baru. Business Intelligence dapat membantu
mengevaluiasi biaya organisasi yang dikeluarkan.
3. Meningkatkan Pemasaran
Di dalam persaingan bisnis yang semakin memanas,
banyak perusahaan besar menerapkan Business Intelligence untuk
bertahan dalam persaingan bisnis karena dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi,
menganalisis pelanggan. Dengan demikian pula perusahaan dapat mengetahui pangsa
pasar yang produktif serta menguntungkan bagi perusahaan, sehingga
perusahaan dapat tetap bartahan dalam mempertahankan pasarnya bahkan memperluas
pemasarannya. Ini menjadikan suatu strategi bagi perusahaan tersebut.
4. Mempermudah Pengambilan Keputusan
Business Intelligence sering
kali digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Business
Intelligence memanfaatkan dan menganalisis data, informasi dan
pengetahuan untuk memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan serta membantunya
dalam pengambilan keputusan. Business Intelligence mampu
memberikan solusi melalui informasi yang diperoleh dari perusahaan itu sendiri.
Suatu data yang pada awalnya tidak dapat membantu dalam pengambilan keputusan,
dengan Business Intelligence data atau informasi yang ada
dapat di terintegrasikan dan mudah dimengerti. Dengan demikian, Business
Intelligence membantu perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang
tepat karena pemanfaatan informasi yang baik.
Tantangan dan Kerugian Mengimplementasikan Business Intelligence:
1.
Membutuhkan banyak data
Biasanya implementasi Business Intelligence diterapkan
pada perusahaan besar, dalam artian perusahaan yang memiliki data transaksi
yang banyak, dengan demikian untuk mendapatkan data yang besar maka dibutuhkan
pula waktu yang cukup lama, biasanya perusahaan sudah berdiri 5-10tahun lebih
sehingga memiliki data yang cukup banyak. Ini menjadi suatu tantangan bagi
perusahaan yang memiliki data transaksi kecil, karena jika ingin mendapatkan
data yang besar harus menunggu waktu yang cukup lama menjadikannya tidak
efektif untuk meningkatkan perusahaan kecil.
2. Perubahan Budaya Perusahaan
Banyak perusahaan yang tidak bisa menerima perubahan budaya yang
terjadi pada perusahaanya. Maka ini menjadi suatu tantangan bagi perusahaan
dalam mengubah budaya lama pada perusahaan menjadi budaya baru yakni dalam
mengimplementasikan Business Intelligence. Perusahaan yang pada
awalnya memiliki data, informasi yang tidak di olah dengan baik, dengan Business
Intelligence data tersebut diolah sebaik mungkin agar memiliki nilai
bagi perusahaanya. Dibutuhkan juga pekerja yang intelektual untuk dapat
mengolah data dan informasi dengan baik.
3. Resiko Kegagalan
Dalam mengimplementasi apapun pasti memiliki resiko, resiko ini
menjadi suatu tantangan maupun kerugian bagi suatu perusahaan. Business
Intelligence dibutuhkan untuk mengolah data, informasi dan pengetahuan
agar menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Memiliki resiko kegagalan yang cukup
riskan dalam mengolah data dan informasi, mengapa? Karena data dan informasi
yang diolah itu cukup banyak dan akibat data yang sangat banyak maka
pengumpulan datanya pun tidak teratur, cukup rumit untuk diolah. Sehingga dapat
menyebabkan adanya resiko kegagalan yang akan terjadi jika tidak dikelola
dengan sebaik mungkin.
contoh perusahaan yang menggunakan business intelligence :
1. United Pipe & Supply Co.
2. PT. Adaro Energy Tbk
3. PT. INTEGRITY INDONESIA